Selasa, 24 November 2009

Kenapa sih harus Bunuh Diri..??

Judul di atas adalah sebuah kalimat yang langsung terlontar begitu saya membaca berita pagi ini di kompas, kalimat yang sebenarnya saya ajukan kepada diri sendiri. Artikel berkategori unik ini sangat membuat hati saya bertanya-tanya apa nda ada cara lain ya untuk menyelesaikan masalahnya, sehingga sampai harus melakukan bunuh diri. Namun rekan kerja saya langsung bisa menjawab pertanyaan tersebut saat saya bergumam dengan suara yang ternyata cukup keras. “Jelas aja dia ga tau cara lain bu, wong banyak manusia yang melakukan bunuh diri juga kok” “Iya sih..tapi kok bisa-bisanya seekor anjing punya pikiran seperti manusia yang bodoh itu ya” Tanya saya lagi kepada teman saya itu “Hahaha..itu mah ga aneh kali buu..Kan anjing ga punya otak sepintar kita manusia, justru kita harus aneh bila ada manusia yang otaknya kok sama ma hewan..” saya mengerenyitkan alis tanda belum begitu paham apa yang dimaksudkan rekan kerja saya tersebut. “gini loh bu” ujarnya seakan tahu persis kebingungan otak saya dalam mencerna kata-katanya tadi. “Pernah dengar pepatah yang mengatakan ’seekor macan tidak akan memakan anaknya sendiri..??” saya mengangguk pelan “Itu tandanya memang hewan ganas tersebut tidak akan menghancurkan anaknya sendiri apalagi kalo sampai memakannya, namun yang terjadi pada manusia tidak demikian hal-nya pada saat ini. Banyak bapak kandung memperkosa anaknya sendiri, kakek membunuh cucunya sendiri, ibu membunuh anak yang baru saja dilahirkannya lantaran anak tersebut buah dari percintaan yang terlarang, bahkan yang lebih menyeramkan lagi ada anak yang memperkosa ibu kandungnya sendiri” saya mencoba mencerna penuturannya yang cukup panjang itu “Trus apa hubungannya dengan kasus bunuh diri diatas” tanyaku langsung “Hubungannya… kalo ada anjing mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari gedung berlantai 3 dikarenakan frustrasi melihat anak-anaknya yang baru saja dilahirkan satu persatu mati tanpa sebab, ya udah biarin aja namanya juga hewan.. wajar dunk kan otaknya dikit. Tapi kalau sampai manusia yang melakukan tindakan tersebut baru lah lo bingung. Kan lo tau manusia itu adalah mahluk paling sempurna yang diciptakan Tuhan, tapi kok bisa-bisanya melakukan jalan pintas yang bodoh seperti itu” Saya terdiam cukup lama mendengar penuturan rekan kerja saya itu. Benar sekali apa yang di uraikannya, manusia adalah mahluk yang paling sempurna dari semua mahluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Namun kenapa banyak sekali manusia tersebut memutuskan akhir kehidupannya tanpa berpikir kembali. Apakah benar bila aku mati semua beban masalahku juga selesai, atau malah beban masalah tersebut makin menjadi-jadi. Apakah benar bila aku mati semua orang yang mengenalku akan merasa puas&lega, atau malah akan banyak airmata serta hati yang aku sakiti. Apakah benar bila aku mati tidak akan ada pertanggung jawaban di akherat kelak atau malah Tuhan telah siap dengan cambuknya untuk menyambut ku dialam kubur karena aku telah mengecewakannya. Sungguh hal ini membuat saya merasa sedih (bukan karena kisah anjing yang bunuh diri tadi ya) bahkan sangat sedih sekali. Lantaran minggu lalu ada salah satu mantan mahasiswa saya yang berasal dari Lampung melakukan hal yang saya pikir sangat, amat bodoh sekali. Ya.. Mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dan yang membuat saya tidak bisa tidur saat mendengar berita tersebut adalah dia bunuh diri lantaran putus cinta. Oh..Tuhan, kemana sih pikiran anak itu ya..Padahal dia anak yang pintar, gimana ga pintar wong sebelumnya kuliah disini dapat beasiswa full seratus persen, tapi kok bisa-bisanya mengambil jalan pintas karena hanya FB nya di remove oleh sang mantan yang baru putus beberapa hari. Apa tidak ada pikiran bahwa masih banyak cara untuk mendapatkan pujaan hati yang baru lagi, apa tidak kepikiran bahwa kebahagiaan itu bukan hanya berasal dari yang namanya cinta terhadap lawan jenis saja, lalu apa dia ga mikir juga ya bagaimana perasaan orang-orang yang ia tinggalkan dan mereka mencintainya dengan tulus. Satu hal lagi, tidakkah dia membayangkan begitu terkutuknya dia dihadapan sang khalik karena dia telah sangat mengecewakan-Nya. Marilah kita berpikir dahulu sebelum kita mengambil keputusan, apalagi keputusan mengenai kehidupan kita kelak. Untuk dia (mantan mahasiswa ku) aku berdoa untuk mu dengan doa yang tulus agar engkau dapat di terima disisi-Nya dengan segala keridhoan-Nya, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar