Kamis, 05 November 2009

Jangan hujat saya karena saya..

Jangan hujat saya… itu adalah beberapa kata yang pernah saya ungkapkan pada seorang teman semasa kuliah ketika saya duduk didekatnya. Saya adalah seorang perempuan yang berasal dari pulau sebrang, sumatera selatan tepatnya. Saya asli pribumi namun perawakan saya seperti warga keturunan cina. Dulu sewaktu saya masih duduk dibangku SMP saya sering sekali mendengar teman-teman saya memanggil saya cina. Awalnya saya tidak peduli, namum lama kelamaan saya jadi jengah sehingga sewaktu siang saat pulang sekolah saya berteriak kepada teman saya itu..”Aku bukan cina tau..kalopun aku cina emangnya kenapa..!!” sontak banyak mata dikelas saat itu menatap ku. Mereka tampak terkejut dengan jawabanku yang selama ini selalu diam bila diejek seperti itu. Bukan itu saja ejekan-ejekan yang saya terima, bahkan saat saya sudah beranjak remaja dan saya sudah mulai mengenal yang namanya cinta monyet (bukan mencintai monyet y.. )saya punya kejadian yang membuat saya kecewa dengan diri saya. Kejadian ini terjadi saat saya duduk dibangku SMA kelas 3, pacar saya dimasa itu bermaksud untuk mengenalkan saya pada orangtuanya, awalnya sangat menyenangkan perbincangan yg terjadi antara saya dan ibunya, namun pembicaraan tersebut berubah menjadi mimpi buruk bagi saya saat orangtua pacar saya menanyakan asal daerah saya. “Asli mana nak..??” tanya si ibu pacar saya saat itu dengan wajah manis dan ayu “Saya asli dari Palembang bu..lahir disana dan orangtua saya juga asli Palembang” seketika raut wajah sang ibu berubah “oh Palembang..” dengan nada agak sedikit terdengar sinis, kemudian masuk kedalam dan tak keluar lagi sampai saya pamitan pulang. Sempat terbesit pertanyaan dalam hati ‘memangnya kenapa kalo saya orang Palembang atau mungkin orang Padang atau bisa juga asli Medan..??’ Besoknya pacar saya memutuskan saya dengan mengatakan bahwa ibunya tidak setuju dengan saya karena saya orang Palembang. Saya sempat tanya kenapa?? Tapi pacar saya diam dan kemudian pergi. Sungguh ironis sekali bukan?? Bila kita melihat fenomena tersebut. Itulah yang memang terjadi pada beberapa teman saya dan saya sendiripun pernah mengalami hal tersebut saat saya pertama kali menggunakan jilbab. Awal saya menggunakan jilbab adalah awal Januari tahun 2001 saat itu saya kelas 3 SMA, banyak komentar-komentar yang menurut saya aneh keluar dari teman-teman disekitar saya “kok tanggung banget sih pake jilbabnya, kenapa tidak nanti saja pas lulus sekolah..” “ya..kok pake jilbab, ga bisa gabung bareng lagi deh kita..” “Alaaah..paling pake jilbab cuma mo kelihatan alim kan..” “wah udah tobat nasuha lu cin..” komentar tersebut ada yang saya jelaskan secara langsung namun ada juga yang saya jawab dengan seulas senyuman saja. Saya hanya berpikir kenapa sih bila saya berjilbab, toh saya tetaplah saya yang dulu cuma penampilan saya dan tingkah laku saya aja kan yng berubah sedikit. Saya pikir bukan alasan untuk tidak bisa bergaul bila saya memakai jilbab dan bukan satu jaminan besar bila seseorang berjilbab itu alim, semua tergantung dari pribadi masing-masing. Dari beberapa kejadian diatas saya ingin mengajak para pembaca atau kalian yang mungkin suka membedakan teman atau pergaulan berdasarkan ras, penampilan dan harta, please stop..!! Tuhan saja tidak menilai umatnya berdasarkan itu, bila kami yang terlahir dengan darah keturunan dari cina atau indo kemudian kami dibedakan tentu bukan kami yang mau dilahirkan seperti itu. Jikalau kami tahu itu sebelumnya tentu kami akan meminta kepada Tuhan agar kami jangan terlahir dari darah campuran, jangan terlahir dari daerah yang dianggap buruk atau jangan lahirkan kami dengan mata yang sipit, hidung yang mancung, kulit yang putih pucat agar kami tidak dibedakan dalam pergaulan, agar kami tidak diperlakukan seakan-akan kami ini mahluk luar angkasa. Tolong jangan hujat saya karena saya keturunan Cina… Tolong jangan hujat saya karena saya berwajah indo (Bule).. Tolong jangan hujat saya karena saya orang Palembang, karena saya asli Batak, karena saya berasal dari Kalimantan, karena logat saya jawa, karena saya lahir di Sunda, karena saya berjilbab, karena orang tua saya hanya buruh panggul, karena saya tidak punya kendaraan…. Tolong jangan hujat kami karena perbuatan segelintir orang yang demi kepentingan dirinya kemudian merugikan orang lain… tolong jangan hujat saya karena saya mengungkapkan fenomena ini…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar